Haid atau menstruasi yang telat bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak perempuan. Meskipun beberapa keterlambatan mungkin tidak berbahaya, ada beberapa penyebab haid telat yang wajib diwaspadai.
Simak penjelasan lengkap tentang penyebab haid telat yang perlu ibu perhatikan.
1. Kehamilan
Kehamilan adalah salah satu penyebab paling umum haid telat. Jika Ibu aktif secara seksual dan haid terlambat, ada kemungkinan Ibu sedang hamil.
Untuk memastikan, Ibu bisa melakukan tes kehamilan di rumah atau konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menurut Mayo Clinic, kehamilan menyebabkan tubuh memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menghentikan siklus menstruasi.
2. Stres
Stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi Ibu. Jika kamu mengalami stres yang berlebihan bisa mengganggu produksi hormon yang mengatur menstruasi, seperti hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Menurut American Psychological Association (APA), stres dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, mulai dari haid yang tidak teratur hingga haid yang terhenti sama sekali . Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, olahraga, dan tidur yang cukup bisa membantu menormalkan siklus menstruasi.
3. Perubahan Berat Badan
Penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Penurunan berat badan drastis atau anoreksia dapat mengurangi produksi hormon estrogen yang penting untuk siklus menstruasi.
Sebaliknya, peningkatan berat badan yang signifikan bisa menyebabkan tubuh memproduksi estrogen berlebihan, yang juga dapat mengganggu siklus menstruasi. Menurut Cleveland Clinic, menjaga berat badan yang sehat adalah salah satu cara untuk menjaga siklus menstruasi tetap teratur .
4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi medis yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Wanita dengan PCOS mungkin memiliki kadar hormon androgen yang lebih tinggi, yang bisa mengganggu siklus menstruasi dan menyebabkan haid telat atau tidak teratur.
Johns Hopkins Medicine menyatakan bahwa PCOS juga bisa menyebabkan gejala lain seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan, jerawat, dan kenaikan berat badan . Jika Ibu mencurigai adanya PCOS, konsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat disarankan.
5. Penggunaan Kontrasepsi
Beberapa jenis kontrasepsi, terutama yang hormonal seperti pil KB, suntikan, atau implan, bisa mempengaruhi siklus menstruasi.
Kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara mengubah kadar hormon dalam tubuh, yang bisa menyebabkan haid menjadi lebih ringan, lebih jarang, atau bahkan terhenti sama sekali.
Menurut Planned Parenthood, saat menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal, mungkin diperlukan beberapa bulan bagi siklus menstruasi untuk kembali normal .
6. Perimenopause
Perimenopause adalah periode sebelum menopause ketika tubuh wanita mulai mengalami perubahan hormon yang signifikan. Kondisi ini bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan haid telat.
Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk hot flashes, berkeringat di malam hari, dan perubahan mood. Menurut North American Menopause Society, perimenopause biasanya terjadi pada wanita berusia 40-an, tetapi bisa dimulai lebih awal bagi beberapa wanita .
7. Masalah Tiroid
Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) atau hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif), dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik bisa mengganggu produksi hormon yang mengatur menstruasi.
National Institutes of Health (NIH) menyatakan bahwa gejala lain dari masalah tiroid termasuk kelelahan, penurunan atau peningkatan berat badan, dan perubahan pada rambut dan kulit .
8. Penyakit Kronis
Beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan haid tidak teratur karena fluktuasi kadar gula darah yang mempengaruhi hormon.
Penyakit celiac, yang menyebabkan usus tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, juga bisa menyebabkan haid telat. Mayo Clinic merekomendasikan pengelolaan penyakit kronis dengan baik untuk membantu menjaga siklus menstruasi tetap teratur .
9. Aktivitas Fisik Berlebihan
Olahraga yang berlebihan atau latihan fisik yang sangat intens bisa menyebabkan haid telat. Ini sering terjadi pada atlet atau wanita yang sangat aktif secara fisik.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), aktivitas fisik yang berlebihan bisa menurunkan kadar hormon estrogen, yang penting untuk siklus menstruasi yang teratur .
10. Kondisi Medis Lain
Beberapa kondisi medis lainnya seperti gangguan makan, infeksi, dan penyakit kronis lainnya juga bisa menyebabkan haid telat. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Ibu mengalami haid telat yang berkepanjangan atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
Haid telat bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kehamilan hingga kondisi medis yang serius. Dengan memahami penyebab potensial dari haid telat bisa membantu Ibu mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Jika Ibu mengalami haid telat yang berkepanjangan atau disertai gejala lain yang tidak biasa, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ibu bisa buat janji dengan dokter kandungan di Ibu Women Children Care Clinic. Atau bisa konsultasi dokter kandungan gratis lewat WhatsApp IWCC ini.