Saat hamil, tubuh Ibu mengalami banyak perubahan untuk mendukung tumbuh kembang janin. Namun pada sebagian perempuan, perubahan ini bisa memicu kondisi serius yang disebut preeklamsia, komplikasi kehamilan yang perlu penanganan segera.
Preeklamsia dapat memengaruhi tekanan darah, fungsi organ, hingga keselamatan Ibu dan bayi jika tidak terdeteksi sejak awal. Yuk, kita bahas apa itu preeklamsia, penyebabnya, dan bagaimana cara mengelolanya dengan aman.
Apa Itu Preeklamsia?
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (≥140/90 mmHg) disertai gangguan pada organ, seperti ginjal atau hati, setelah usia kehamilan 20 minggu.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kondisi ini bisa terjadi pada sekitar 5–8% kehamilan di dunia dan merupakan salah satu penyebab utama komplikasi kehamilan serius.
Preeklamsia termasuk bagian dari gangguan hipertensi dalam kehamilan. Jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi eklamsia, yaitu preeklamsia disertai kejang, kondisi gawat darurat yang bisa membahayakan nyawa Ibu dan bayi.
Seberapa Sering Preeklamsia Terjadi?
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa preeklamsia memengaruhi sekitar 2–10% ibu hamil di seluruh dunia. Kasusnya lebih sering terjadi pada kehamilan pertama, ibu dengan riwayat hipertensi, atau usia di atas 35 tahun.
Di negara berkembang, preeklamsia menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu hamil. Karena itu, deteksi dini lewat pemeriksaan rutin sangat penting agar bisa ditangani sebelum menjadi berat.
Gejala dan Ciri-Ciri Preeklamsia
Preeklamsia bisa muncul secara tiba-tiba dan kadang tanpa gejala awal yang jelas, sehingga pemeriksaan tekanan darah dan urine rutin sangat penting, ya Bu.
Berikut tanda-tanda preeklamsia yang umum ditemukan:
1. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah ≥140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu adalah ciri utama. Ibu biasanya tidak merasakan gejala langsung, sehingga pemeriksaan tekanan darah setiap kontrol sangat dibutuhkan.
2. Pembengkakan (Edema) di Wajah, Tangan, atau Kaki
Sedikit bengkak saat hamil adalah hal normal. Namun, jika bengkak muncul mendadak dan parah, terutama di wajah dan tangan, bisa menjadi tanda preeklamsia menurut Mayo Clinic.
3. Peningkatan Berat Badan Tiba-Tiba
Kenaikan berat badan lebih dari 1 kg per minggu tanpa sebab jelas bisa disebabkan oleh penumpukan cairan akibat tekanan darah tinggi.
4. Nyeri Kepala Berat dan Penglihatan Kabur
Healthline menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan mata, menyebabkan sakit kepala parah, pandangan kabur, atau muncul bintik-bintik cahaya.
5. Nyeri di Perut Bagian Atas (Kanan Atas)
Gejala ini biasanya terkait gangguan fungsi hati. Ibu mungkin merasakan nyeri menusuk di bawah tulang rusuk kanan atau rasa tidak nyaman saat bernapas.
6. Mual dan Muntah Berlebihan
Jika mual dan muntah muncul di trimester kedua atau ketiga, bisa jadi bukan morning sickness biasa. Cleveland Clinic menyebutkan bahwa gejala ini kadang menandakan preeklamsia yang mulai memengaruhi organ pencernaan.
7. Produksi Urine Menurun
Preeklamsia dapat memengaruhi fungsi ginjal, sehingga produksi urine menurun atau urine tampak sangat pekat.
Penyebab Preeklamsia
Hingga kini, penyebab pasti preeklamsia belum sepenuhnya dipahami. Namun, ACOG dan Mayo Clinic menjelaskan bahwa gangguan ini kemungkinan besar terjadi karena masalah pada pembentukan dan fungsi plasenta.
Beberapa teori menyebutkan adanya gangguan aliran darah ke plasenta yang menyebabkan tekanan pada pembuluh darah dan memicu reaksi inflamasi di tubuh Ibu.
Selain itu, faktor genetik dan reaksi imun antara tubuh Ibu dan janin juga berperan. Perubahan hormon kehamilan turut memengaruhi fungsi pembuluh darah dan tekanan darah secara keseluruhan.
Faktor Risiko Preeklamsia
Siapa pun bisa mengalami preeklamsia, tapi beberapa kondisi meningkatkan risikonya, antara lain:
- Kehamilan pertama.
- Usia Ibu <20 tahun atau >35 tahun.
- Riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.
- Tekanan darah tinggi kronis.
- Diabetes tipe 1 atau 2.
- Penyakit ginjal.
- Obesitas sebelum hamil.
- Kehamilan ganda (kembar dua atau lebih).
- Riwayat keluarga dengan preeklamsia (ibu atau saudara perempuan).
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menegaskan bahwa semakin banyak faktor risiko yang Ibu miliki, semakin penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan pengawasan ketat selama kehamilan.
Cara Diagnosis Preeklamsia
Diagnosis dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan klinis dan laboratorium:
- Pengukuran tekanan darah: Dua hasil tekanan darah ≥140/90 mmHg dalam selang 4 jam sudah cukup mencurigakan.
- Pemeriksaan urine: Tes protein urine (proteinuria) menunjukkan adanya kebocoran protein akibat gangguan ginjal.
- Tes darah: Pemeriksaan fungsi hati, ginjal, dan kadar trombosit membantu menilai tingkat keparahan preeklamsia.
- Pemantauan janin: Meliputi USG untuk memeriksa pertumbuhan janin dan jumlah cairan ketuban, serta tes non-stres untuk memastikan detak jantung bayi tetap normal.
ACOG menekankan pentingnya pemeriksaan rutin minimal setiap bulan (lebih sering jika berisiko tinggi).
Pengobatan Preeklamsia
Tujuan utama pengobatan preeklamsia adalah mencegah komplikasi bagi Ibu dan bayi. Penanganan tergantung pada tingkat keparahan dan usia kehamilan.
1. Pemantauan Ketat
Untuk preeklamsia ringan, dokter biasanya menyarankan rawat jalan dengan pemantauan tekanan darah, pemeriksaan urine, dan kontrol janin secara rutin.
2. Obat Penurun Tekanan Darah
Beberapa obat yang aman digunakan selama kehamilan antara lain labetalol, methyldopa, dan nifedipine. Obat ini membantu menjaga tekanan darah agar tetap stabil tanpa mengganggu pertumbuhan janin (Mayo Clinic).
3. Obat Pencegah Kejang
Untuk mencegah eklamsia, dokter mungkin memberikan magnesium sulfat melalui infus, terutama jika preeklamsia tergolong berat.
4. Persalinan Dini
Jika kondisi memburuk dan usia kehamilan sudah cukup bulan (≥37 minggu), persalinan adalah pengobatan paling efektif. Pada kasus berat di usia kehamilan muda, dokter akan menilai risiko dan manfaat antara mempertahankan atau mengakhiri kehamilan.
Pengelolaan dan Gaya Hidup bagi Ibu dengan Risiko Preeklamsia
Selain pengobatan medis, Ibu dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk membantu menjaga tekanan darah dan fungsi tubuh selama hamil.
1. Istirahat Cukup
Usahakan tidur minimal 7–8 jam setiap malam dan hindari kelelahan berlebihan.
2. Batasi Asupan Garam dan Makanan Olahan
NIH menyarankan untuk mengurangi makanan tinggi sodium seperti makanan instan, camilan asin, dan saus kemasan.
3. Cukupi Cairan dan Nutrisi
Konsumsi makanan kaya kalium (pisang, alpukat, kentang), kalsium, dan protein untuk mendukung keseimbangan tekanan darah.
4. Pantau Tekanan Darah di Rumah
Jika Ibu memiliki riwayat hipertensi, gunakan alat pengukur tekanan darah digital di rumah dan catat hasilnya setiap hari.
5. Rutin Periksa ke Dokter
Jangan lewatkan jadwal kontrol. Pemeriksaan tekanan darah, urine, dan USG janin secara rutin dapat membantu dokter mendeteksi tanda-tanda preeklamsia lebih awal.
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan serius yang perlu perhatian khusus. Meskipun belum bisa dicegah sepenuhnya, deteksi dini dan gaya hidup sehat dapat menurunkan risikonya secara signifikan.
Jika Ibu mengalami gejala seperti tekanan darah tinggi, bengkak berlebihan, atau nyeri kepala berat, segera periksa ke dokter kandungan. Penanganan cepat membantu melindungi Ibu dan bayi dari komplikasi yang lebih berat.
Konsultasikan kondisi kehamilan Ibu di IWCC untuk pemeriksaan tekanan darah, urine, dan kesehatan janin secara menyeluruh, supaya ibu dan bayi sehat.
Referensi
- American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Preeclampsia and High Blood Pressure During Pregnancy.
- Mayo Clinic. Preeclampsia – Symptoms and Causes.
- Cleveland Clinic. Preeclampsia: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Facts About Preeclampsia.
- World Health Organization (WHO). Hypertensive Disorders of Pregnancy.
- National Institutes of Health (NIH). Lifestyle and Prevention for Preeclampsia.
- Healthline. Preeclampsia: Signs, Risks, and Treatments.




