Vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan terbaik untuk melindungi tubuh wanita dari berbagai penyakit serius. Baik untuk wanita sebelum menikah maupun yang sudah menikah, pemberian vaksin sangat penting untuk menjaga kesehatan secara optimal. Berikut beberapa jenis vaksin untuk wanita yang perlu diketahui dan diberikan secara tepat waktu.
1. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)
Vaksin HPV adalah salah satu vaksin paling penting untuk wanita, terutama untuk mencegah kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan melindungi tubuh dari infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks, kanker vagina, dan kutil kelamin.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV idealnya diberikan kepada wanita usia 9-26 tahun. Untuk wanita sebelum menikah, vaksin ini sangat penting karena memberikan perlindungan maksimal sebelum aktif secara seksual.
2. Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B melindungi wanita dari infeksi virus hepatitis B yang menyerang hati. Infeksi ini bisa menyebabkan sirosis hati hingga kanker hati. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan kepada semua wanita, baik yang sudah menikah maupun yang belum.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tiga dosis vaksin hepatitis B yang diberikan secara bertahap. Pemberian vaksin sebelum menikah membantu mencegah penularan melalui hubungan seksual atau kontak darah.
3. Vaksin Influenza
Wanita memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi akibat flu, terutama wanita hamil atau yang memiliki rencana kehamulan. Oleh karena itu, vaksin influenza menjadi penting untuk diberikan secara rutin setiap tahun.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan wanita yang sedang hamil atau berencana hamil untuk rutin mendapatkan vaksin flu tahunan agar terlindungi dari komplikasi serius yang dapat mengganggu kehamilan.
4. Vaksin Tetanus, Difteri, dan Pertusis (Tdap)
Vaksin Tdap penting bagi wanita untuk melindungi diri dan bayinya dari penyakit tetanus, difteri, dan batuk rejan (pertusis). Penyakit-penyakit ini berbahaya bagi bayi yang baru lahir dan wanita yang sedang hamil.
CDC merekomendasikan pemberian vaksin Tdap pada setiap kehamilan, idealnya antara minggu ke-27 hingga ke-36, agar memberikan perlindungan kepada bayi melalui antibodi yang ditransfer selama kehamilan.
5. Vaksin Varisela (Cacar Air)
Vaksin ini penting bagi yang belum pernah terkena cacar air atau belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya. Infeksi cacar air saat dewasa dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau ensefalitis.
Menurut WHO, wanita yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar air disarankan untuk menerima dua dosis vaksin sebelum menikah atau sebelum merencanakan kehamilan. Vaksin ini tidak boleh diberikan selama masa kehamilan.
6. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Vaksin MMR melindungi dari tiga penyakit serius: campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella (campak Jerman). Rubella sangat berbahaya bagi wanita hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir yang serius.
CDC menganjurkan wanita yang berencana menikah atau memiliki anak untuk memastikan telah mendapatkan vaksin MMR sebelum kehamilan. Pastikan pemberian vaksin minimal satu bulan sebelum merencanakan kehamilan agar aman bagi ibu dan janin.
7. Vaksin Pneumokokus
Vaksin pneumokokus melindungi wanita dari bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau penyakit jantung, sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini.
Menurut WHO, vaksin ini penting bagi wanita dewasa dengan risiko tinggi atau yang berusia di atas 50 tahun untuk melindungi dari komplikasi serius.
Kapan Sebaiknya Wanita Mendapatkan Vaksin?
Jadwal vaksinasi untuk wanita dapat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan. Berikut rekomendasi umum:
- Usia Remaja dan Dewasa Muda (9-26 tahun): Vaksin HPV, MMR, Varicella, Hepatitis B.
- Usia Produktif (20-40 tahun): Vaksin DTP, Influenza, Hepatitis A, COVID-19.
- Usia 50 tahun ke atas: Vaksin Pneumokokus, Zoster, dan Meningokokus.
- Ibu Hamil: Vaksin DTP, Influenza, COVID-19.
Setiap wanita memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Untuk menentukan vaksin mana saja yang diperlukan, sebaiknya wanita melakukan konsultasi dengan dokter spesialis yang tepat.
Untuk informasi lebih lanjut dan mendapatkan layanan vaksinasi, silakan kunjungiLayanan Kesehatan Wanita IWCC Clinic.
Sumber Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
- American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)
- Mayo Clinic