Kesuburan pria adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan program hamil (promil). Meski sering kali perhatian lebih banyak diberikan kepada kondisi wanita, peran pria juga tidak kalah besar dalam menentukan terjadinya kehamilan.
Jika Ibu dan pasangan ingin cepat memiliki momongan, penting untuk memahami apa saja faktor yang memengaruhi kesuburan pria dan bagaimana cara meningkatkannya.
1. Kualitas dan Kuantitas Sperma
Hal pertama yang memengaruhi kesuburan pria adalah kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan. Sperma yang sehat harus memiliki bentuk yang normal, jumlah yang cukup, dan mampu bergerak dengan baik menuju sel telur.
Faktor seperti pola makan buruk, paparan bahan kimia, dan gaya hidup tidak sehat dapat menurunkan kualitas sperma. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Menurut Mayo Clinic, pria dengan jumlah sperma kurang dari 15 juta per mililiter berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesuburan.
Tips Meningkatkan Kualitas Sperma:
- Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran hijau.
- Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Jaga berat badan ideal untuk mendukung produksi sperma yang sehat.
2. Keseimbangan Hormon Reproduksi
Hormon berperan besar dalam mengatur produksi sperma. Jika hormon reproduksi seperti testosteron, FSH (follicle-stimulating hormone), dan LH (luteinizing hormone) tidak seimbang, maka produksi sperma bisa terganggu.
Gangguan hormon ini bisa disebabkan oleh stres berlebihan, obesitas, atau masalah kesehatan lainnya seperti gangguan tiroid. Pria yang mengalami penurunan gairah seksual atau gejala lain terkait hormon sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Agar hormon reproduksi tetap seimbang, ini yang bisa dilakukan:
- Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kadar hormon testosteron.
- Kelola stres melalui meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya.
- Periksakan kadar hormon secara rutin untuk mengetahui adanya gangguan.
3. Pola Makan dan Nutrisi yang Dikonsumsi
Asupan nutrisi harian juga memainkan peran penting dalam kesuburan pria. Kekurangan vitamin dan mineral seperti zinc, selenium, dan asam folat dapat menurunkan kualitas sperma.
Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Kesuburan Pria:
- Zinc: Tiram, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Selenium: Ikan, telur, dan daging ayam.
- Asam folat: Bayam, alpukat, dan brokoli.
Mengonsumsi makanan sehat tidak hanya meningkatkan kualitas sperma tetapi juga membantu tubuh memproduksi sperma dalam jumlah yang cukup.
4. Gaya Hidup dan Kebiasaan Sehari-hari
Kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan begadang bisa menjadi penghalang besar dalam program hamil. Kebiasaan ini dapat menurunkan produksi sperma, membuat sperma menjadi lemah, dan mengganggu pergerakannya.
Selain itu, sering terpapar suhu panas berlebih, seperti dari sauna atau laptop yang diletakkan di pangkuan, juga bisa berdampak buruk pada kesuburan pria.
Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup sehat dapat meningkatkan jumlah dan kualitas sperma dalam 3 bulan.
5. Stres dan Kesehatan Mental
Stres berlebihan dapat mengganggu produksi hormon testosteron dan menurunkan kualitas sperma. Ketika tubuh mengalami stres, hormon kortisol akan meningkat, yang secara tidak langsung dapat menekan produksi hormon-hormon penting untuk kesuburan.
Mengelola stres sangat penting, terutama saat menjalani promil. Jangan ragu untuk berbicara dengan pasangan atau mencari dukungan dari profesional jika diperlukan.
Tips Mengurangi Stres:
- Luangkan waktu untuk relaksasi seperti yoga atau meditasi.
- Hindari overthinking dan fokus pada hal-hal positif.
- Ciptakan komunikasi yang baik dengan pasangan.
6. Paparan Zat Berbahaya
Paparan bahan kimia berbahaya seperti pestisida, logam berat, dan polusi udara bisa berdampak buruk pada kesuburan pria. Zat-zat ini dapat merusak DNA sperma, mengurangi jumlah sperma yang dihasilkan, atau bahkan menyebabkan kemandulan.
Jika pekerjaan atau aktivitas harian pria melibatkan paparan bahan kimia, penting untuk menggunakan alat pelindung diri dan meminimalkan kontak langsung.
Kurangi paparan zat kimia dan konsumsi makanan organik jika memungkinkan.
7. Usia dan Faktor Genetik
Meskipun pria bisa memiliki anak di usia yang lebih tua dibandingkan wanita, kualitas sperma cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, faktor genetik juga dapat memengaruhi kesuburan pria, seperti adanya kelainan kromosom tertentu yang memengaruhi produksi sperma.
Jika ada riwayat keluarga yang mengalami masalah kesuburan, sebaiknya pria menjalani pemeriksaan medis sejak dini untuk mencegah atau mengatasi potensi masalah.
Kesuburan pria adalah faktor yang tidak boleh diabaikan saat menjalani promil. Dengan menjaga pola makan, mengelola stres, dan menerapkan gaya hidup sehat, kualitas sperma bisa meningkat secara signifikan.
Jika Ibu dan pasangan merasa ada kendala, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter kandungan dan melakukan Pemeriksaan Prakonsepsi di IWCC Clinic agar mendapatkan solusi yang tepat.
Sumber:
- Mayo Clinic. (2021). Male infertility and sperm quality.
- Harvard Medical School. (2022). Lifestyle changes for boosting male fertility.
- American Society for Reproductive Medicine (ASRM). (2022). Factors affecting male fertility.