Tidur yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Namun, tidak sedikit orang tua yang menghadapi masalah bayi susah tidur, terutama di malam hari. Kondisi ini bisa membuat bayi rewel, menangis terus-menerus, dan bahkan tetap terjaga meskipun sudah menyusu dan merasa kenyang.
Agar ibu tidak stres menghadapi bayi yang sulit tidur, penting untuk memahami berbagai penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat. Berikut ulasannya!
Penyebab Bayi Susah Tidur
1. Bayi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi di mana bayi menangis tanpa henti selama beberapa jam, terutama di malam hari. Bayi yang mengalami kolik biasanya sulit ditenangkan, meskipun sudah diberikan ASI atau digendong. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi faktor seperti gangguan pencernaan, gas berlebih di perut, atau sensitivitas terhadap lingkungan bisa menjadi pemicu.
Untuk mengatasi kolik, ibu bisa mencoba beberapa metode seperti menggendong bayi dalam posisi tegak, melakukan pijatan lembut pada perut bayi, atau menggunakan teknik swaddling (bedong). Menggunakan white noise atau suara lembut juga bisa membantu menenangkan bayi yang mengalami kolik.
2. Bayi Mengalami Growth Spurt
Growth spurt adalah fase percepatan pertumbuhan yang membuat bayi merasa lebih sering lapar. Saat mengalami growth spurt, bayi akan lebih banyak menyusu, lebih sering terbangun di malam hari, dan tampak lebih rewel. Fase ini biasanya terjadi pada usia 2–3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
Ibu dapat membantu bayi melewati fase ini dengan memastikan bayi mendapatkan cukup asupan ASI atau susu formula. Jangan khawatir jika pola tidur bayi berubah sementara, karena ini adalah bagian dari pertumbuhannya yang normal. Pastikan ibu tetap memberikan kenyamanan dan menyesuaikan jadwal tidur bayi sesuai kebutuhannya.
3. Pola Tidur yang Belum Teratur
Bayi baru lahir belum memiliki ritme tidur yang tetap karena jam biologisnya masih berkembang. Oleh karena itu, bayi bisa lebih sering tidur di siang hari dan terjaga di malam hari. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi orang tua, terutama jika bayi sering terbangun di waktu yang tidak terduga.
Untuk membantu bayi menyesuaikan pola tidurnya, ibu bisa mulai membedakan suasana siang dan malam. Misalnya, di siang hari buat lingkungan lebih terang dan aktif, sedangkan di malam hari suasana lebih tenang dan redup.
4. Lingkungan Tidur yang Tidak Nyaman
Bayi membutuhkan lingkungan tidur yang nyaman agar bisa tidur nyenyak. Cahaya terlalu terang, suara berisik, atau suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin bisa membuat bayi sulit tidur dan mudah terbangun.
Ibu bisa memastikan suhu kamar tetap nyaman, sekitar 22–24°C, serta menggunakan pakaian tidur berbahan lembut agar bayi merasa lebih tenang. Hindari suara bising atau perubahan cahaya yang mendadak agar bayi tidak terganggu saat tidur.
5. Bayi Susah Tidur Padahal Sudah Kenyang
Beberapa bayi tetap sulit tidur meskipun sudah menyusu. Hal ini bisa terjadi karena mereka merasa tidak nyaman, misalnya karena perut kembung, popok basah, atau ingin digendong.
Ibu bisa mencoba membantu bayi bersendawa setelah menyusu untuk mengurangi gas dalam perutnya. Selain itu, memeriksa popok sebelum tidur juga bisa membantu memastikan bayi tetap nyaman sepanjang malam.
6. Bayi Rewel Susah Tidur Karena Overtired
Jika bayi terlalu lelah atau overstimulated, ia justru akan lebih sulit tidur. Aktivitas yang terlalu banyak sebelum tidur bisa membuat bayi sulit menenangkan diri dan tidur lebih lama.
Cobalah untuk mengenali tanda-tanda kelelahan pada bayi seperti menggosok mata, menguap, atau menarik telinga. Segera tidurkan bayi sebelum ia menjadi terlalu lelah agar proses tidurnya lebih mudah.
7. Kebiasaan Tidur yang Tidak Konsisten
Jika bayi terbiasa tidur dengan kondisi tertentu, seperti harus digendong atau disusui sampai tertidur, ia mungkin akan sulit tidur sendiri.
Ibu bisa mulai melatih bayi untuk tidur sendiri dengan meletakkannya di tempat tidur saat ia sudah mengantuk tetapi masih terjaga. Ini akan membantu bayi belajar menenangkan diri dan tidur tanpa perlu bantuan dari orang tua.
Cara Mengatasi Bayi Susah Tidur
1. Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten
Rutinitas sebelum tidur, seperti mandi air hangat, pijatan lembut, dan membacakan cerita bisa membantu bayi lebih rileks dan tidur lebih nyenyak. Pastikan ibu melakukan rutinitas ini pada jam yang sama setiap hari agar bayi terbiasa.
Rutinitas tidur yang konsisten juga membantu bayi mengenali waktu tidur dan membentuk kebiasaan tidur yang lebih baik. Jika dilakukan secara teratur, ini bisa membantu bayi tidur lebih cepat dan lebih lama.
2. Pastikan Lingkungan Tidur Nyaman
Ciptakan suasana tidur yang nyaman dengan:
- Memastikan ruangan tidak terlalu terang.
- Menjaga suhu kamar tetap sejuk (sekitar 22–24°C).
- Menggunakan white noise jika bayi terbiasa dengan suara latar yang menenangkan.
Selain itu, menggunakan selimut ringan dan kasur yang nyaman bisa membantu bayi merasa lebih aman dan nyaman saat tidur.
3. Kenali Tanda-tanda Mengantuk Bayi
Jangan tunggu bayi menangis untuk menidurkannya. Segera tidurkan bayi jika ia sudah menunjukkan tanda-tanda mengantuk seperti mengusap mata, menguap, atau rewel.
Menidurkan bayi sebelum ia terlalu lelah bisa membantu menghindari bayi menjadi over-tired, yang justru membuatnya lebih sulit tidur.
4. Konsultasi dengan Dokter Jika Bayi Tetap Susah Tidur
Jika bayi terus-menerus mengalami gangguan tidur, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter anak. Beberapa kondisi medis, seperti refluks asam lambung (GERD) atau alergi makanan, bisa menjadi penyebab bayi susah tidur.Jika ibu mengalami kesulitan dalam menidurkan bayi atau ingin mengetahui penyebab bayi susah tidur, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter anak di IWCC Clinic melalui tautan berikut: Layanan Kesehatan Anak.
Bayi susah tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kolik, growth spurt, atau lingkungan tidur yang tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ibu perlu menciptakan rutinitas tidur yang baik, memastikan bayi cukup makan, serta mengenali tanda-tanda kelelahan bayi. Jika masalah tidur bayi berlangsung lama dan tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter anak agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Semoga artikel ini membantu ibu mendapatkan solusi agar bayi bisa tidur lebih nyenyak dan ibu pun bisa beristirahat dengan lebih baik!