Menyusui adalah proses alami yang memberikan nutrisi penting dan membangun ikatan antara Ibu dan bayi. Ini panduan lengkap tentang cara menyusui bayi yang benar, sehingga Ibu bisa memberikan yang terbaik untuk si kecil.
Persiapan Menyusui
Sebelum mulai menyusui, ada beberapa hal yang perlu Ibu persiapkan.
Menurut La Leche League International, penting untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman, baik di rumah maupun di tempat umum. Ibu bisa menggunakan bantal menyusui untuk menopang bayi dan mengurangi tekanan pada punggung dan lengan.
Selain itu, pastikan Ibu dalam posisi yang nyaman. Posisi yang sering disarankan adalah posisi duduk tegak dengan punggung disangga.
Namun, ada juga posisi lain yang bisa dicoba seperti posisi berbaring atau posisi football hold, terutama jika Ibu melahirkan secara sesar.
Teknik Latching yang Benar
Latching atau pelekatan adalah kunci utama dalam menyusui yang efektif.
American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan pentingnya latching yang baik untuk mencegah rasa sakit pada puting dan memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup.
Pastikan mulut bayi terbuka lebar sebelum menempel pada payudara, dengan bibir bayi melingkari sebagian besar areola, bukan hanya puting.
Untuk membantu bayi melekat dengan benar, Ibu bisa mengarahkan puting ke atas mulut bayi dan menekan lembut payudara agar ASI keluar.
Jika latching tidak terasa nyaman atau menyakitkan, lepaskan bayi dengan hati-hati dan coba lagi hingga menemukan posisi yang tepat.
Frekuensi Menyusui
Bayi baru lahir perlu disusui setidaknya 8-12 kali sehari. World Health Organization (WHO) merekomendasikan menyusui berdasarkan permintaan bayi, yaitu kapanpun bayi menunjukkan tanda-tanda lapar seperti mengisap jari atau menggeliat.
Frekuensi ini akan membantu memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan membantu Ibu mempertahankan produksi ASI.
Jangan khawatir jika bayi sering menyusu, terutama pada minggu-minggu pertama. Ini adalah hal yang normal dan menunjukkan bahwa bayi mendapatkan asupan yang cukup.
Durasi Menyusui
Durasi menyusui bisa bervariasi tergantung kebutuhan bayi. Mayo Clinic menyarankan agar Ibu membiarkan bayi menyusu pada satu payudara hingga bayi sendiri melepaskan atau tertidur.
Hal ini penting karena ASI yang keluar di awal menyusui (foremilk) lebih rendah lemak dibandingkan ASI yang keluar belakangan (hindmilk) yang kaya lemak dan penting untuk pertumbuhan bayi.
Jika bayi tampak puas dan tidak lagi tertarik untuk menyusu, itu adalah tanda bahwa bayi sudah kenyang. Jangan memaksa bayi untuk menyusu lebih lama dari yang diinginkan.
Mengatasi Tantangan dalam Menyusui
Tidak jarang Ibu mengalami tantangan dalam menyusui, seperti puting lecet, mastitis, atau produksi ASI yang rendah.
National Health Service (NHS) menyarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi jika mengalami masalah ini. Mereka dapat memberikan saran dan teknik untuk mengatasi berbagai tantangan menyusui.
Puting lecet sering terjadi akibat latching yang tidak benar. Memastikan pelekatan yang tepat dan menggunakan krim lanolin yang aman untuk bayi bisa membantu menyembuhkan puting lecet.
Jika mengalami mastitis, yang ditandai dengan payudara bengkak, merah, dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.
Perawatan Payudara
Perawatan payudara juga penting untuk menjaga kesehatan selama masa menyusui. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk menjaga kebersihan payudara dengan mencuci dengan air hangat dan menghindari penggunaan sabun yang dapat mengeringkan kulit. Pastikan payudara tetap kering untuk mencegah infeksi.
Gunakan bra menyusui yang nyaman dan memberikan dukungan yang baik. Hindari bra yang terlalu ketat karena bisa menyebabkan sumbatan pada saluran ASI.
Nutrisi dan Hidrasi
Selama menyusui, kebutuhan nutrisi Ibu meningkat. Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan Ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
Selain itu, minum cukup air sangat penting untuk menjaga produksi ASI dan mencegah dehidrasi.
Hindari makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi bayi melalui ASI, seperti kafein berlebihan dan alkohol.
Konsumsi suplemen vitamin dan mineral sesuai dengan rekomendasi dokter untuk memastikan Ibu dan bayi mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan.
Mengatur Jadwal Menyusui
Mengatur jadwal menyusui dapat membantu Ibu dan bayi dalam rutinitas harian. BabyCenter menyarankan untuk mencatat waktu dan durasi setiap sesi menyusui untuk memantau pola makan bayi. Ini juga membantu memastikan bayi mendapatkan cukup ASI dan membantu Ibu mengenali tanda-tanda pertumbuhan bayi.
Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting untuk kesuksesan menyusui.
UNICEF menekankan bahwa dukungan emosional dan praktis dari pasangan, keluarga, dan teman-teman dapat memberikan motivasi dan kenyamanan bagi Ibu menyusui.
Baca Juga: 10 Pantangan yang Harus Dihindari Ibu Setelah Melahirkan
Jangan ragu untuk meminta bantuan dalam mengurus rumah tangga atau merawat bayi agar Ibu bisa fokus pada menyusui.
Dengan memahami cara menyusui bayi yang benar, mengatasi tantangan, dan mendapatkan dukungan yang tepat, Ibu dapat memberikan ASI eksklusif yang optimal untuk bayi.
Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter di Klinik Ibu Women Children Care Clinic.